lbh-apik.or.id – Korea Utara (Korut) telah mengumumkan bahwa mereka berhasil melakukan uji tembak rudal hipersonik baru dengan bahan bakar solid, yang dipimpin langsung oleh pemimpin Korut, Kim Jong Un. Uji tembak tersebut dilakukan dengan rudal yang memiliki jangkauan dari menengah hingga jarak jauh. Kabar ini disampaikan melalui laporan dari Korean Central News Agency (KCNA), kantor berita resmi Korut. Setelah laporan dari militer Korea Selatan (Korsel) dan Jepang mendeteksi peluncuran rudal balistik oleh Pyongyang pada Selasa (2/4) waktu setempat.
” Baca Juga: 13 Anggota Satgas PPKS UI Mundur, Apa yang Terjadi? “
Kim Jong Un Memimpin Langsung Uji Tembak
Dalam laporannya, KCNA menyebutkan bahwa Kim Jong Un secara langsung memantau uji tembak rudal hipersonik tersebut. Kim Jong Un juga memuji rudal hipersonik sebagai senjata strategis yang menunjukkan keunggulan teknologi pertahanan Korut. Dengan adanya uji tembak ini, Korut menyatakan telah mengubah semua jenis rudal taktis, operasional, dan strategis menjadi rudal berbahan bakar solid. Dengan kontrol hulu ledak, dan kemampuan untuk melakukan nuklirisasi.
Keunggulan Rudal Hipersonik dan Bahan Bakar Solid
Rudal hipersonik diketahui lebih sulit untuk dicegat atau ditembak jatuh dibandingkan dengan rudal konvensional. Sementara itu, penggunaan bahan bakar solid memungkinkan rudal untuk dipindahkan dan disimpan dengan lebih mudah. Sehingga rudal tersebut dapat diluncurkan dalam waktu singkat.
” Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Terbaik untuk Perangkat Android “
Kritik dan Kecaman Internasional
Uji tembak rudal Korut ini mendapat kecaman dari beberapa negara, termasuk Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Inggris. Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menegaskan bahwa peluncuran rudal oleh Korut mempengaruhi perdamaian dan stabilitas di kawasan. Selain itu, tindakan ini juga dianggap melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait peluncuran rudal balistik.
Pendapat Ahli dan Dampaknya pada Kawasan
Aktivitas peluncuran rudal oleh Korut menimbulkan kekhawatiran di tingkat internasional. Ahli pertahanan khawatir bahwa pengembangan rudal hipersonik oleh Korut dapat meningkatkan ketegangan di kawasan. Terutama dalam konteks ketegangan yang sudah ada antara Korut dan negara-negara lain seperti AS dan Korsel. Diperlukan upaya diplomatik yang kuat untuk menangani masalah ini dan mencegah eskalasi lebih lanjut di Semenanjung Korea.
